Sunrise of Java

Sunrise of Java 

sumber: klik disini

              

           Banyuwangi, menurutku sebuah kota dengan beragam budaya dan keindahannya. Berada di paling ujung timur pulau jawa dengan keindahan matahari terbit yang pertama kali dibanding dengan kota – kota lainnya. Kita masyarakat Banyuwangi menjuluki kota ini sebagai “ The Sunrise of Java”. Lahir dan dibesarkan dikota ini, membuatku lebih mengetahui apa saja dan bagaimana Banyuwangi.

         Banyuwangi dibentuk dari kata “Banyu” dalam bahasa jawa yang berarti air, sedangkan “Wangi” dalam bahasa jawa berarti harum. Kenapa kota ini dijuluki Banyuwangi, karena dulunya ada seorang patih bernama Siodpekso dan istrinya bernama Sri Tanjung. Sejarah singkatnya, Sri Tanjung di tuduh berselingkuh dengan orang lain oleh suaminya. Karena suaminya yaitu Patih Sidopekso emosi hebat, beliau ingin membunuh Sri Tanjung di tepi pantai. Namun Sri Tanjung berani bersumpah kalau dia tidak selingkuh dengan orang lain, didalam sumpahnya Sri Tanjung mengatakan “ jika kau membunuhku nanti dan darah yang mengalir ke air pantai ini berbau anyir maka benarlah aku berselingkuh, namun jika darah yang mengalir ke air pantai ini berbau harum maka benarlah aku tidak berselingkuh ”. Dengan segala emosinya Patih Sidopekso membunuh istrinya, ketika darah mengalir ke air pantai ternyata air pantai tersebut berbau harum dan menyesalah Patih Sidopekso. Sejak itulah kota kelahiranku ini di beri nama BANYUWANGI.

sumber: klik disini

                Setelah sejarah singkat tersebut aku ingin memperkenalkan Banyuwangiku kepada para pembaca. Diawali dengan budaya, banyak sekali budaya yang ada di Banyuwangi, mungkin jika aku ceritakan satu persatu akan panjang sekali. Maka dari itu aku pilih yang paling menarik dari Banyuwangi. Banyuwangi kental sekali dengan tarian dan musik yang sangat khas. Tarian yang sering dipakai dalam penyambutan tamu adalah Tari Gandrung. Tari ini ditarikan oleh sekolompok penari perempuan dengan gerakan yang lembut dan khas. Julukan kedua Banyuwangi selain Sunrise of Java adalah Kota Gandrung. Karena Gandrung sendiri berarti suka atau bisa disebut di favoritkan. Selain tari gandrung ada juga tari Sabuk Mangir. Apa itu sabuk mangir?Tarian  Sabuk Mangir menceritakan tentang sebuah mantra yang dipercaya oleh masyarakat Osing (masyarakat asli Banyuwangi) untuk memikat orang yang disukai yang semula tidak suka menjadi suka. Biasa dikenal sebagai pelet. Selain itu musik untuk mengiringi setiap tarian di Banyuwangi memiliki irama yang semangat serta tegas, menjadikan para penari dan penikmat tari antusias.

sumber: klik disini

                Jika kita mengenal budaya, tidak lengkap jika kita tidak mengenal kulinernya juga. Kuliner yang paling terkenal di Banyuwangi adalah Rujak Soto dan Sego Tempong. Rujak Soto merupakan makanan khas Banyuwangi sejak dulu. Mungkin rujak di Banyuwangi memiliki kesamaan seperti rujak – rujak sayur pada umumnya, namun yang membedakan disini adalah penyajiannya yang berbeda membuat ciri khas tersendiri dalam rasa maupun bentuknya. Rujak Soto ini terdiri dari dari rujak sayur seperti pada umumnya dengan bumbu kacang dan lontong. Perbedaannya adalah cara penyajiannya yang dicampur dengan soto babat dengan disiram diatas rujak tersebut. Bagi kalian yang belum pernah mencoba pasti merasa aneh dengan hal ini, tapi aku yakin ketika sekali mencoba pasti ketagihan. Selain rujak soto ada lagi yang namanya Sego Tempong, sego tempong ini berisi nasi, lauk pauk, ikan asin, sayur dan sambal yang khas. Ciri khas dari Sego Tempong ini adalah rasa sambal yang istimewa seperti di “tempong” atau di “tampar” alias pedas sekali. Bagi kalian yang penasaran ayo main ke Banyuwangi, dan rasakan sensasinya.

gbr 1

           

gbr 2

gbr 3

sumber gbr 1,2,3,4

sumber

         Selain kuliner yang bermacam – macam adapun tempat wisata yang tidak kalah menarik tentunya. Mungkin jika dijelaskan satu – persatu membutuhkan waktu yang lama karena tempat wisata yang begitu banyak dan menarik seperti, Kawah Ijen, G-Land, Red Island, Taman Nasional Baluran, Plengkung, Green Bay, Bangsring Underwater dan masih banyak lagi. Salah satu yang menarik adalah Kawah Ijen. Kawah ini terletak di puncak gunung Ijen yang menampilkan pesona begitu indah dimana kawahnya berwarna hijau tosca seperti danau. Untuk mencapai puncak gunung Ijen, kita perlu melakukan pendakian sekitar 3 km dari bawah menuju puncak. Lelah dan letih akan terbayar jika kita sudah sampai dipuncak dan melihat begitu indahnya danau panas hijau tosca. Terlebih jika kita melakukan pendakian sekitar jam 11 atau malam hari, kita dapat melihat indahnya blue fire yang hanya ada di 2 dunia, yaitu di Seliandia dan Indonesia tepatnya Banyuwangi. Blue Fire adalah api biru yang dihasilkan oleh adanya belerang di gunung tersebut. Hanya dapat terlihat sampai jam 5 pagi sebelum matahari terbit. Indah bukan Banyuwangiku. Selain Kawah Ijen aku akan memperkenalkan Bangsring Underwater. Bangsring Underwater merupakan pantai yang ditenagah – tengah pantai tersebut terdapat rumah apung dan dibawahnya terdapat penangkaran hiu dan karang – karang. Kita dapat menikmati indahnya pemandangan bawah laut dan berenang bersama hiu dibawah laut. Sangat menarik untuk dicoba. 

Sumber: klik disini

Selain wisata yang begitu banyak dan indahnya, Banyuwangi sedang gencar membangun peningkatan ekowisata dengan pengadaan Festival Banyuwangi setiap tahunnya oleh Bupati Abdullah Azwar Annas. Banyuwangi memperkenalkan segala budaya dan ciri khasnya melalui festival tersebut setiap tahun. Ada lebih dari 50 festival setiap tahun yang dikeluarkan untuk menarik wisatawan asing dan domestik untuk berkunjung ke Banyuwangi. Salah satunya ada event International Tour De Banyuwangi Ijen yang diikiuti lebih dari 12 negara dari seluruh dunia untuk mengikuti kompetisi balap sepeda, selain itu event International Surfing yang diadakan di Red Island yang diikuti oleh beberapa negara di dunia. Tertarik untuk melihat Festival Banyuwangi dan menikmati segala keanekaragaman Banyuwangi, mangkanya Ayo ke Banyuwangi Anda Pasti Ingin Kembali.